๐—›๐—ฎ๐—ฟ๐—ถ ๐—ฆ๐—ฎ๐—ป๐˜๐—ฟ๐—ถ, ๐— ๐—ฒ๐—บ๐—ฝ๐—ฒ๐—ฟ๐—ถ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐˜๐—ถ ๐—ฃ๐—ฒ๐—ฟ๐—ท๐˜‚๐—ฎ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐—ป ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—ž๐—ผ๐—ป๐˜๐—ฟ๐—ถ๐—ฏ๐˜‚๐˜€๐—ถ ๐—ฃ๐—ผ๐˜€๐—ถ๐˜๐—ถ๐—ณ

MTs Birrul: Hari Santri adalah momen berharga untuk mengenang perjuangan ulama dan santri dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dan berkontribusi untuk pembangunan bangsa karena itulah pemerintah mengapresiasi perjuangan tersebut dengan ditetapkannya tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional melalui Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri pada 15 Oktober 2015 yang lalu.
Semarak hari santri menggema hingga pelosok negeri, tak terkecuali di Pondok Pesantren Birrul Walidain NWDI Rensing. Mulai dari pengurus yayasan, kepala sekolah/madrasah para asatidz, asatidzah dan santri-santriwati mengikuti apel kebangsaan memperingati perjuangan para ulama dan santri yang turut berjuang mempertahankan kemerdekaan.
Meskipun era perjuangan bersenjata telah berlalu, perjuangan kini telah bergeser ke medan yang berbeda. Saat ini, kita melawan kebodohan, kemalasan, ketidakadilan, dan tantangan baru yang muncul seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi.
Sebagai penerus perjuangan, tugas kita adalah terus belajar dan berusaha memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan kita. Tentu modal perjuangan kita saat ini adalah pendidikan dan pengetahuan adalah senjata kita dalam melawan ketidakadilan dan ketidaktahuan. Dengan pengetahuan, kita dapat mengatasi berbagai permasalahan sosial dan ekonomi yang menghadang kita.
Tantangan kemajuan teknologi informasi juga membutuhkan kebijaksanaan dan etika. Kita harus belajar bagaimana menggunakan teknologi ini secara bijak dan bertanggung jawab, menjadikannya alat untuk meningkatkan kualitas hidup dan menciptakan kemajuan, bukan untuk menyebarkan kebencian atau merusak hubungan sosial.
Sebagaimana ulama dan santri masa lalu berjuang untuk merdeka, kita berjuang untuk menjaga dan memperbaiki kemerdekaan ini. Hari Santri adalah pengingat bahwa perjuangan itu tak pernah berakhir; ia hanya berubah bentuk. Mari bersama-sama mengambil peran aktif dalam pembangunan masyarakat yang lebih baik, menghormati ilmu, dan melawan setiap bentuk kebodohan dan ketidakadilan.
๐™Ž๐™š๐™ก๐™–๐™ข๐™–๐™ฉ ๐™ƒ๐™–๐™ง๐™ž ๐™Ž๐™–๐™ฃ๐™ฉ๐™ง๐™ž !

Tulis Komentar anda di sini

Next Post

Peluang Menarik Bagi Para Guru Honorer di Tahun 2024

Kam Okt 26 , 2023
Tsabiwa News : Info menarik bagi guru honorer pada tahun 2024 adalah adanya peluang untuk menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) part time. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo pada bulan Maret 2023. Pembukaan peluang PPPK part time bagi guru […]

Artikel Terkait yang mungkin anda suka:

Mts Birrul Walidain NW Rensing