Tsabiwanews. Pemakaman ketua dewan pendiri Yayasan Pondok Pesantren Birrul Walidain NW Rensing almarhum Ustadz H.M. Zulfadli alias H.Muh Fadil bin TGH.Muh. Fadil bin Muh. Fadil Dusun Lepok Desa Rensing Bat Kec. Sakra Barat pada hari Sabtu,8 Desember 2018 berlangsung khidmat namun diselimuti penuh rasa haru keluarga, sahabat, murid dan para pelayat yang hadir.
Ustadz H.M. Zulfadli atau yang lebih sering dikenal dengan H.Fadil merupakan anak dari Guru Makmun atau TGH.Muh. Fadil . Ia dilahirkan di Dayen Kubur Rensing Bat tanggal 31 Desember 1947 dan menutup usia pada hari Jumat, 7 Desember 2018 pukul 13.15 wita dalam usia 71 tahun setelah mengalami sakit yang cukup lama dan dimakamkan pada hari Sabtu,8 Desember 2018 di Pemakaman keluarga Dayen Kubur Dusun Lepok Desa Rensing Bat.
Dibesarkan dari keluarga orang alim (berilmu)maka oleh orang tuanya almarhum di sekolah kan ke Sekolah Rakyat Negeri(atau SDN 2 Rensing sekarang)di Rensing Timuk tamat pada1961 kemudian melanjutkan ke sekolah Muallimin 6 tahun di Pancor namun diwaktu masih sekolah di Muallimin ia juga mengikuti ujian sekolah di PGAN tamat 1967, selain itu oleh Maulana Syeikh TGKH.Muhammad Zainuddin Abdul Majid juga saat itu melakukan droping siswa Muallimin masuk Ma’had DQH NW Pancor dan tamat sebagai alumni pertama pada tahun 1969, kemudian dalam perjalanannya sebagai PNS ia mengikuti pendidikan penyetaraan selama 2 tahun di D2 STAIN Mataram tamat tahun 1998, kemudian melanjutkan pendidikan S1ke fakultas tarbiyah IAIH NW Pancor dan tamat tahun 2002.
Setelah pulang menuntut ilmu dari Pancor kemudian almarhum menikah dengan Hj. Sahyam wanita asal Orong Bukal Kec. Jerowaru pada tanggal 20 Agustus 1970 dan dikaruniai 3 orang anak yaitu H. Jamalullail,S.Pd.I, H. M. Fauzan dan Pitriah Fadli, S.Kom serta 9 orang cucu.
Dikala masih sehat aktifitas almarhum adalah sebagai seorang guru selama 38 tahun lebih. Ia juga merupakan tokoh agama kharismatik pimpinan pondok pesantren di desanya yang cukup disegani, kepribadiannya bersahaja, bicara seperlunya dan humoris.
“Almarhum kakak kami H. Padil ini orangnya bersahaja tidak banyak bicara atau bicara seperlunya juga orangnya humoris serta saat menuntut ilmu di pondok pesantren darun nahdatain NW Pancor ia sangat dikenal oleh Maulana Syeikh TGKH.Muhammad Zainuddin Abdul Majid karena namanya 3 fadil yaitu Muh Fadil bin TGH.Muh. Fadil bin Muh. Fadil” ungkap TGH.M.Yusuf Ma’mun yang juga adik almarhum.
Sejak tamat dari Ma’had DQH NW Pancor,ia mengabdi sebagai guru honorer di Pondok Pesantren Saadatul Ikhwan NW Rensing selama puluhan tahun dan pernah menjadi petugas pencatat nikah(PPN)NCTR Desa Rensing kemudian pada tanggal 1 Maret 1982 ia diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Guru Agama Islam dan ditempatkan di SDN Dasan Toya Gereneng Kec.Sakra (sekarang Kec. Sakra Timur, atas permintaan orang tuanya ia dipindahkan ke SDN 1 Rensing pada tanggal 1 Agustus 1983 lalu pindah ke SDN 3 Rensing tanggal 1 Oktober 1985, selama kurang dua tahun di sekolah yang berada di tempat kelahirannya Rensing Bat ini, ia dipindahkan lagi ke SDN 2 Sukarara tanggal 1Juli 1987 dan pindah tugas ke SDN 5 Rensing tanggal 1 Agustus 1992 dan terakhir tanggal 1 Oktober 1998 ia dipindahkan kembali ke sekolah yang sebelumnya tempat ia bertugas yaitu di SDN 3 Sukarara hingga pensiun tanggal 31 Desember 2007.
Selain sebagai guru PNS di sekolah negeri almarhum juga banyak menghabiskan waktunya sehari hari mengabdi di tengah-tengah masyarakat. Bersama beberapa tokoh-tokoh agama/ masyarakat ia mendirikan sebuah yayasan pondok pesantren pada bulan Mei 2000 yaitu Yayasan Pondok Pesantren Birrul Walidain NW Rensing yang mengelola 10 lembaga pendidikan dan sosial 3 RA/TK, 2 MI, 2 MTs, 1 SMP, 1 MA dan 1 SMA serta pantai asuhan dan menjadi salah satu tenaga pendidik.
Dan sejak Mei 2000 almarhum diamanahkan menjadi Ketua umum Yayasan Pondok Pesantren Birrul Walidain NW Rensing hingga September 2015. Dan sejak September 2015-2018 ia di amanah memegang amanah sebagai ketua dewan pendiri pondok pesantren tersebut bersama beberapa anggota lainnya.
Lulusan Maโhad DQH NW Pancor angkatan pertama ini juga aktif di berbagai organisasi islam dan kemasyarakatan diantaranya pembina pengurus PC NW Sakra Barat, anggota PWRI dan ia juga dipernah menjadi imam tetap hari Jumat di masjid jami’ Nurul Islam Desa Rensing Bat
Pemakaman yang berlangsung sore hari tersebut sangat ramai dan dihadiri oleh ribuan pelayat baik dari keluarga, kerabat, sahabat, tetangga dan masyarakat dari berbagai wilayah.
Hadir pula sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat diantaranya TGH.M.Yusuf Ma’mun (ketua umum Yayasan Pondok Pesantren Birrul Walidain NW Rensing yang juga saudara almarhum), TGH. Lalu Anas Hasyri, QH.,TGH. Ihsan, TGH.Lalu Zainal Makruf,S.Pd.I, TGH. Abdul Khalik Saleh, S.Pd.I, TGH.Zakaria Al Anshori, TGH. Muhammad Wirajaya,Lc, TGH. Abdullah Fatih,Lc, TGH. Ahmad Saifullah, Camat Sakra Barat, Kepala KUA Sakra Barat H Muhsin, S.Pd.I,Ketua PWRI Kec. Sakra Barat H. Syahidi, Kepala Desa Rensing Bat Muhammad Hilmi, SE, dan pengurus yayasan pondok Pesantren Birrul Walidain NW Rensing dan lain-lain.
TGH. Lalu Anas Hasyri di dalam takziahnya menilai bahwa sosok almarhum adalah sosok yang sangat bersahaja, baik dan suka menghibur teman. “almarhum orangnya sangat baik dan suka menghibur teman dan saya sudah kenal sangat lama karena bapak almarhum yaitu TGH. M. Fadil dan bapak saya H. Lalu Syamsuddin memiliki hubungan sangat dekat seperti satu keluarga” ungkap TGH. Lalu Anas.
Sementara itu saudara almarhum TGH. M. Yusuf Ma’mun mewakili keluarga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua masyarakat, sahabat, murid-murid, almukarromun para tuan guru, para pelayat dan semua pihak yang telah membantu sejak hari meninggalnya,memandikan, mengapani,menyolatkan dan pemakaman almarhum dan menyampaikan permohonan maaf jika ada hal yang kurang berkenan selama prosesi pemakaman berlangsung.
“Kami mohon, apabila semasa hidupnya kakak kami H.M.Fadil ada salah mohon dimaafkan dan jika ada hutang janji atau harta mohon sampaikan kepada kami atau diikhlaskan dan mengundang masyarakat untuk hadir membaca zikiran tiap malam hingga malam kesembilan” pinta Amidul Ma’had DQH NW Pancor ini.
Semoga husnul khotimah. Mudah-mudahan Allah swt mengampuni semua kesalahan/dosa almarhum, diterima amal ibadahnya dan masuk sorga bighairi hisab serta kelurga yang ditinggal agar tetap tabah dan sabar menghadapi musibah.