Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Lingk. Ponpes Birrul Walidain

Pengajianย  maulid nabi SAW di Forum OSIS Pondok Pesantren Birrul Walidain NWDI Rensing, 14 Oktober 2023
๐—œ๐—ธ๐—ต๐—น๐—ฎ๐˜€๐—ป๐˜†๐—ฎ ๐—ก๐—ฎ๐—ฏ๐—ถ ๐—ฆ๐—”๐—ช ๐—ฑ๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—บ ๐— ๐—ฒ๐—ป๐—ผ๐—น๐—ผ๐—ป๐—ด
(Belajar Hikmah dari Kisah Pengemis Buta Pembenci Nabi SAW)
Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir “Khataman Nabiyyin” yang diutus Allah SWT dengan membawa kabar gembira sekaligus peringatan bagi seluruh umat. Nabi Muhammad SAW adalah contoh utama dari akhlak mulia yang patut diteladani oleh seluruh umatnya.
Allรขh SWT berfirman:
ู„ูŽู‚ูŽุฏู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ู„ูŽูƒูู…ู’ ูููŠ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุฃูุณู’ูˆูŽุฉูŒ ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉูŒ ู„ูู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽุฑู’ุฌููˆ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ุขุฎูุฑูŽ ูˆูŽุฐูŽูƒูŽุฑูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ูƒูŽุซููŠุฑู‹ุง
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasรปlullรขh itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allรขh dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah [al-Ahzรขb/33:21]
Di antara sifat utama akhlak Nabi Muhammad adalah kemurahan hatinya dalam menolong yang luar biasa. Beliau suka memberikan kepada yang membutuhkan tanpa memandang suku, status, atau agama. Beliau mengajarkan kita untuk selalu peduli terhadap kaum dhuafa (orang-orang lemah) baik itu kepada orang yang beriman atau tidak dan mengajak kita untuk berbagi rezeki kita kepada orang lain dengan ikhlas. Meskipun kadang saat beliau menolong sering dibalas celaan. Keutamaan ini menjadi teladan bagi kita, umatnya, untuk tetap istiqomah berbuat baik kepada siapa saja.
Nabi Muhammad juga menunjukkan ketabahan dalam menghadapi celaan atau dijelek-jelekkan saat beliau menolong. Beliau tidak pernah menyerah atau merasa terluka oleh kata-kata kasar atau tindakan yang merugikan dirinya. Sebaliknya, beliau tetap tenang dan sabar, mengingat bahwa Allah lah yang menilai perbuatan baik kita.
Seperti yang terjadi dalam kisah Nabi Muhammad SAW dengan seorang pengemis Yahudi buta yang selalu menghina beliau.
Diceritakan, hiduplah seorang pengemis Yahudi buta di sudut pasar Madinah Al-Munawarah. Setiap kali ada orang lewat di hadapannya, pengemis itu selalu mengatakan hal-hal buruk terhadap sosok Nabi Muhammad. Hari demi hari dia selalu mengatakan hal buruk tentang Rasulullah SAW. โ€œWahai saudaraku, jangan kau dekati Muhammad. Dia itu gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir! Jika kalian mendekatinya, kalian akan dipengaruhi olehnya,โ€ kata pengemis itu.
Cacian tersebut terus menerus ia lakukan setiap harinya, sampai akhirnya Rasul Muhammad Saw, mengetahui hal tersebut.
Lalu apa yang dilakukan Rasullah Saw terhadap pengemis buta yang selalu mencaci makinya setiap hari itu??
Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun, Rasulullah menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu.
Saat Rasulullah menyuapinya, si pengemis Yahudi itu tetap berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad
Nabi Muhammad yang mengetahui perbuatan si pengemis itu sama sekali tidak merasa marah atau kesal. Beliau justru memberi makanan dan menyuapi pengemis itu dengan penuh kasih sayang.
Rasulullah SAW terus melakukannya hingga beliau wafat. Sepeninggalan Rasulullah SAW, tidak ada lagi yang memberikan makanan ke pengemis Yahudi buta tersebut.
Suatu ketika sahabat Rasulullah SAW Abu Bakar berkunjung ke rumah anaknya, Aisyah. Beliau bertanya kepada anaknya, โ€œAnakku, adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan?โ€
โ€œWahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunah hampir tidak ada satu sunah pun yang belum ayah lakukan, kecuali satu sunah saja,โ€ jawab Aisyah kepada ayahnya.
โ€œApakah itu?โ€ tanya Abu Bakar lagi.
โ€œSetiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana,โ€ ujar Aisyah.
Keesokan harinya Abu Bakar pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis Yahudi buta. Abu Bakar mendatangi pengemis tersebut dan memberikan makanan itu kepadanya.
Ketika Abu Bakar mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, โ€œSiapakah kamu?โ€
Abu Bakar menjawab, โ€œAku adalah orang yang biasa.โ€
โ€œBukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku,โ€ jawab si pengemis buta itu.
โ€œApabila dia datang kepadaku, tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya, setelah itu dia berikan padaku dengan mulutnya sendiri, pengemis itu melanjutkan perkataannya.โ€
Abu Bakar tidak dapat menahan air matanya. Sambil menangis dia berkata kepada pengemis itu, โ€œAku memang bukan orang yang biasa datang kepadamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Dia adalah Muhammad Rasulullah SAW.โ€
Setelah pengemis itu mendengar cerita Abu Bakar, dia pun menangis dan kemudian berkata, โ€œBenarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, dia tidak pernah memarahiku sedikit pun. Dia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, dia begitu mulia.โ€ Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abu Bakar.
Belajar dari kisah tersebut kita dapat mengetahui bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan pribadi yang mulia dan luhur. Dengan tidak membalas makian dari pengemis tersebut, Rasululloh SAW memiliki sifat sabar dan lemah lembut, walaupun beliau tahu bahwa pengemis tersebut selalu menghinanya, namun Rasululloh SAW tetap menyuapinya bahkan menghaluskan makannya terlebih dahulu.
Semoga kita bisa meneladani akhlak mulai baginda Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.

Tulis Komentar anda di sini

Next Post

Rapat Kerja Yayasan Pondok Pesantren Birrul Walidain

Kam Okt 19 , 2023
๐—ฅ๐—ฒ๐—ป๐—ฐ๐—ฎ๐—ป๐—ฎ ๐—œ๐˜๐˜‚ ๐—จ๐—ป๐˜๐˜‚๐—ธ ๐—–๐—ฎ๐—ฝ๐—ฎ๐—ถ ๐—ง๐˜‚๐—ท๐˜‚๐—ฎ๐—ป Setiap orang pasti memiliki tujuan yang harus dicapainya begitu juga bagi sebuah lembaga atau organisasi, akan ada upaya untuk mencapai tujuan dan visi lembaga atau organisasi yang telah ditetapkan dengan sebaik-baiknya. Dalam upaya mencapai tujuan dan visi ini, lembaga harus membuat perencanaan program yang baik […]

Artikel Terkait yang mungkin anda suka:

Mts Birrul Walidain NW Rensing