Tsabiwanews._ Banyak cara dilakukan oleh Madrasah Tsanawiyah Birrul Walidain (Tsabiwa) NWDI Rensing untuk melatih keberanian santri-santriwatinya dalam berkomunikasi di depan publik salah satunya adalah melalui latihan khitobah atau yang biasa dikenal dengan pidato.
Tampil berbicara didepan publik atau orang lain tidaklah mudah apalagi bagi seorang santri yang dipandang langsung oleh teman sendiri bahkan gurunya. Namun jika terus dilatih maka kemampuan berkomunikasi yang terpendam bisa muncul, cair dan tidak akan mengalami fever stage atau demam panggung tampil setelahnya.
Setiap hari Sabtu pagi setelah membaca alquran dan teks Zikir doa dilanjutkan dengan Latihan khitobah dan pentas seni (menyanyi atau menari) hal ini sebagai cara memberikan ruang berekspresi bagi santri/santriwati sehingga bakat dan minat mereka bisa ditampilkan dn dikembangkan.
Dan hari Sabtu 3 September 2022 kali ini yang medapat giliran khitobah adalah Baiq Nelly Indah Ruliatman santriwati kelas 9A asal Baren Mayung Desa Gunung Rajak ini membawakan pidato berjudul menuntut ilmu dan keuatmaannya. Indah nama panggilannya menyampaikan pidato selama 4 menit dengan lacar dan penuh percaya diri.
Latihan khitobah ini secara bergiliran diberikan kepada para santri/santriwati kelas 7,8 dan kelas 9. Seminggu sebelumnya para santri ditunjuk dan diminta untuk membuat teks khitobah sendiri dan menghapalnya. Setelah santri tampil khitobah maka guru akan memberikan masukan dan komentar apa yang mesti diperbaiki secara umum sehingga santri yang belum tampil bisa belajar dari temannya yang sudah tampil terlebih dahulu.
Ya seperti pribahasa yang mengatakan “Bisa karena Biasa” adalah kata yang tepat ditujukan kepada mereka yang mau terus berlatih untuk menjadi pemilik masa depan. Berbicara didepan publik sejatinya setiap orang memiliki kemampuan namun terkadang rasa malu dan kurang percaya diri menjadi penyebab dari ketidakmampuan itu.
Humas Tsabiwa
FOTO LATIHAN KHITOBAH BAIQ NELY INDAH RULIATMAN