Tsabiwanews. Hari Kamis, 17 Agustus 2017 kemarin menjadi momentum bersejarah bagi rakyat Indonesia dimana diperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 72. Kemerdekaan yang kita rasakan saat ini tak lepas dari jasa besar para pahlawan ataupun orang yang ikut serta berjuang mengorban jiwa raganya untuk merebut kemerdekaan dari tangan para penjajah.
Sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan bagi mereka yang berjasa terhadap bangsa Indonesia, Keluarga Besar MTs Birrul Walidain NW Rensing (Tsabiwa) Kec. Sakra Barat pada pagi Jum’at, 18 Agustus 2017 menggelar Acara Zikir dan do’a Kemerdekaan dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia KE-72 tahun 2017.
Acara sakral yang berlangsung di gedung MTs Birrul Walidain NW Rensing di hadiri oleh Kepala Tsabiwa Nuruddin, M.Pd, wakamad, dewan guru, pegawai dan santri-santriwati.
Dalam sambutannya kepala Madrasah Tsabiwa Nuruddin, M.Pd mengatakan bahwa kegiatan zikir Kemerdekaan ini rutin digelar setiap tanggal 18 Agustus untuk mendoakan para pendiri bangsa dan mereka yang berjasa untuk kemerdekaan bangsa ini selain itu juga acara ini dihajatkan untuk bangsa indonesia agar tetap aman,damai,sejahtera serta pemimpin bangsa agar diberikan taufik hidayah supaya bangsa ini diberkahi.
Tak hanya itu segenap keluarga besar Tsabiwa lewat Zikir Kemerdekaan ini mendukung dan mendoakan agar Pendiri NWDI, NBDI, NW, YPH PPD NW Pancor almagfurulahu Maulanasyeikh TGKH.M. Zainuddin Abdul Majid bisa ditetapkan sebagai pahlawan nasional asal daerah Nusa Tenggara Barat mengingat jasa beliau begitu besar bagi kemerdekaan melawan penjajahan termasuk sauadarnya gugur dalam peperangan melawan penjajah maupun beliau melawan kebodohan masyarakat dengan aktif mengajar, berdakwah serta mendirikan ribuan lembaga-lembaga pendidikan sosial dan dakwah.
Usai zikir doa kepala madrasah juga memberikan tausiahnya kepada guru maupun santri supaya mencontohi semangat para pejuang kemerdekaan melawan penjajah “saat ini kita tidak sedang bertempur menghadapi serangan peluru atau bok penjajah namun kita sedang dihadapkan dengan serangan teknologi informasi jika kita tidak cerdas mengambil hal yang positif di dalamnya maka kita akan terjajah oleh hal-hal negatif yang menghalangi kita untuk berpikir dan bertindak maju” kata Nur.
Dan yang paling penting sekarang kata Nuruddin adalah mengisi kemerdekaan dengan berbuat hal-hal baik “guru rajin mengajar santri rajin belajar maka penjajahan berupa kebodohan akan sirna dari bangsa ini” ungkap Sekretaris Umum Yayasan Pondok Pesantren Birrul Walidain NW ini.
Humas
www.mtsbirrulrensing.com