Apel upacara bendera yayasan pondok pesantren Ponpes Birrul Walidain NW Rensing Kec. Sakra Barat hari Senin, 16 Januari 2017 pukul 07.10 wita bertempat di halaman pondok pesantren berlangsung khidmat, lebih rapi dan lebih disiplin. Petugas apel kali ini adalah siswa/siswi SMA Birrul Walidain NW Rensing dan sebagai pembina upacara adalah Nuruddin,M.Pd sekretaris umum yayasan ponpes birrul walidain NW Rensing.
Apel bendera se yayasan hari ini adalah kali pertama dilakukan di semester genap tahun pelajaran 2016/2017 dihadiri oleh bapak/ibu kepala sekolah/madrasah, dewan guru dan semua santri/santriwati Ponpes Birrul Walidain NW Rensing dari jenjang RA Hamzanwadi Rensing/MI BW /MTs BirulWalidain NW Rensing/Mabiwa NW Rensing dan SMA Birrul walidain nw rensing.
Dalam amanatnya Nuruddin mengatakan bahwa dunia pendidikan saat ini memiliki banyak tantangan baik dari sisi perubahan regulasi, derasnya serbuan teknologi informasi, pergaulan dan lemah motivasi dan kemauan belajar karena itu para santri harus menyikapi hal ini dengan bijak dan mengutamakan keberhasilan belajarnya tidak disibukkan dengan urusan selain urusan menyangkut pelajaran mengutip apa yang di sampaikan ulama terkenal syaikh Prof.Dr.As Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Alhasani bahwa diantara etika menuntut ilmu adalah para pelajar tidak disibukkan oleh urusan selain pelajaran atau urusan yang melalaikan pelajarannya.
Kemajuan teknologi informasi saat ini tidak harus dihindari apalagi ditakuti melainkan harus siap menghadapinya dan digunakan untuk kemaslahatan dalam menunut ilmu mencari materi pelajaran, berdiskusi, mencari informasi positif dan mengajak menebarkan inspirasi dan kebaikan.
Selain itu para siswa dalam menuntut ilmu harus datang ke sekolah/madrasah dengan membawa senjatanya yaitu buku dan bolpoin karena dengan keduanya ilmu yang didapat dari guru bisa dicatat sehingga bisa diulangi membacanya kembali di rumah. Ilmu itu ibarat gembalaan jika tidak diikat maka akan lari, dikatakan bahwa hafalan akan lari tetapi catatan akan tetap kokoh berdiri. Sayyidina Usman bin Affan RA mengatakan bahwa segala sesuatu ada bahayanya dan bahaya dalam ilmu itu adalah lupa. Jadi sebagai penuntut ilmu harus rajin mencatat ilmu lalu di rumah di murojaah (diulangi),di mutholaah (di kaji) dan mudzakaroh (diskusikan) jika masih belum paham.
Memiliki semangat atau kemauan belajar itu harus ada dalam diri seorang pelajar karena dengan kemauan kuat (strong will) maka kesuksesan pasti dicapai. Papatah mengatakan “al ‘ilmu bilaa ghiirotin jaamidun” ilmu tanpa semangat yang bergelora maka ia serasa beku, mati atau statis alias tidak bisa berkembang.
Ingat kesuksesan seseorang tidak hanya di sebabkan kepintaran semata melainkan didapat dari hard desire (semangat yang kuat).
Sumber : FB Ponpes Birrul Walidain NW