KHUTBAH PERINGATAN MAULID NABI BESAR MUHAMMAD SAW SEBAGAI REALISASI MENCINTAI RASULULLAH

1

 KHUTBAH JUM’AT SERENTAK

MEMPERINGATI MAULID NABI BESAR MUHAMMAD SAW

1436 H / 2015 M

PERINGATAN MAULID NABI BESAR MUHAMMAD SAW

SEBAGAI REALISASI MENCINTAI RASULULLAH

Diterbitkan Oleh :

Kantor wilayah Kementerian Agama

Provinsi Kepulauan Riau

Tanjungpinang–Kepulauan Riau

 

KHUTBAH PERTAMA

 

اَلْحَمْدُ ِللهِ الْعَلِيِّ الْكَبِيْرِ، اَللَّطِيْفِ الْخَبِيْرِ، اَلْحَسِيْبِ عَلَى كُلِّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ وَالْمُجَازِى لَهَا بِمَا عَمِلَتْ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، أَلاَ لَهُ الْخَلْقُ وَالأَمْرُ تَبَارَكَ اللهُ رَبُّ الْعَالَمِيْنَ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. بَعَثَهُ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيًا إِلَى اللهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ، اتَّقُوا اللهَ أُوصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

قال الله تعالى، أعوذ بالله من الشيطان الرجيم،

وَالَّذِينَ ءَامَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللهِ وَالَّذِينَ ءَاوَوْا وَنَصَرُوا أُولَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ.

Kaum Muslimin Jama’ah Jum’at Rahimakumullah ……!

Alhamdulillah, kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan taufiq-Nya yang telah dilimpahkan kepada kita sekalian, sehingga kita dapat menunaikan ibadah Jum’at pada saat ini.

Kemudian shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, yang pada bulan Rabiul Awal inilah beliau di lahirkan 14 abad yang lampau, tepatnya pada tanggal 12 Rabiul Awal 571 M yang disebut juga Tahun Gajah.

Kaum Muslimin Jama’ah Jum’at Rahimakumullah ……!

 

Hari ini Jum’at tanggal 02 Januari 2015 M / 11 Rabiul Awal 1436 H, seperti biasa khususnya kita umat Islam di Indonesia selalu mengadakan peringatan Maulidur Rasul, yang bertepatan pada tanggal 03 Januari 2015 besok.

 

Dalam memperingati kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW, sudah seyogyanyalah kita mengingat kembali ajaran-ajaran yang beliau sampaikan kepada kita untuk menjadi pedoman hidup terutama dalam menghadapi era globalisasi dan tekhnologi informasi saat ini. Peringatan maulid ini akan lebih bermakna kalau kita menelaah tatacara beliau hidup, baik muamalahnya dalam kehidupan sosial maupun ubudiahnya dalam mengabdi kepada Allah SWT.

 

Dalam perjalanan hidup beliau, Nabi Muhammad SAW telah melihat berbagai ketimpangan sosial yang terjadi dalam masyarakat Arab, seperti penyembahan berhala, pembunuhan sewenang-wenang, peperangan antar suku, pelecehan seksual terhadap kaum wanita, penindasan terhadap kaum yang lemah, dan berbagai tindakan amoral lainnya. Kondisi ini telah membuat beliau sangat prihatin. Maka melalui ibadah dzikir dan tafakkur kepada Allah SWT, beliau memilih Gua Hira’ sebagai tempat untuk bermunajat dalam mencari solusi bagaimana memperbaiki kondisi dan struktur sosial masyarakat Arab jahiliyah pada waktu itu. Disinilah beliau menerima wahyu yang pertama, yang terurai dalam lima ayat pertama di surat Al-Alaq.

 

Lafal “Iqra” adalah sebuah instruksi yang mengharuskan Muhammad SAW dan pengikutnya untuk membaca peristiwa-peristiwa alam dan mengintrospeksi dirinya sendiri. Hal ini akan mengantarkan seseorang untuk sampai ke tujuan akhir pengabdian dirinya kepada Allah SWT secara tulus.

Baca juga :  INILAH 10 DOA ORANG TUA UNTUK ANAKNYA

 

Berbicara tentang cinta, memang sungguh mengasyikkan, tetapi adakah kita pernah berbicara tentang bagaimana cinta kita kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, yang seharusnya melebihi cinta kita kepada yang lainnya.

 

Apabila cinta kita kepada Allah dan Rasul-Nya melebihi dari pada cinta yang lainnya, barulah kita bisa merasakan betapa manisnya iman kita kepada Allah Swt, sebagaimana Sabda Nabi Muhammad SAW :
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ اْلإِيْمَـانِ: أَنْ يَكُوْنَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُوْدَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يَلْقَى فِى النَّـارِ

 

Artinya :    Ada Tiga perkara, barangsiapa yang ada padanya, ia akan mendapat kemanisan iman, yaitu : Bahwa Allah dan Rasul Nya lebih di cintainya daripada yang lain. Bahwa dia mencintai manusia, tidaklah dicintainya melainkan karena Allah. Bahwa dia membenci kekufuran kembali kepadanya, sesudah Allah melepaskan dari padanya,sebagaimana dia membenci dilemparkan ke dalam neraka (HR. Bukhari dan Muslim dari Anas).

 

Kaum Muslimin Sidang Jamaah Jumat Rahimakumullah ……!

 

Pernyataan cinta, tidak cukup hanya dengan ucapan saja tapi harus ada bukti dan kenyataan. Demikian juga halnya dengan cinta kepada Rasulullah SAW, juga harus dibuktikan dalam bentuk perbuatan yang nyata, antara lain :

 

  1. Banyak menyebut nama Rasulallah SAW.

Hal ini dapat dilakukan memperbanyak shalawat dan salam. Shalawat adalah jamak dari shalat yang mempunyai dua arti yaitu do’a dan keberkatan, jadi arti bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW ialah menyampaikan permohonan keberkatan kepada Allah SWT untuk Nabi Besar Muhammad SAW. Bershalawat kepada Nabi Besar Muhammad SAW, bukan hanya kita kaum muslimin saja bahkan Allah dan para malaikat pun juga bershalawat kepada Beliau. Dalam surah Al-Ahzab ayat 56 Allah menjelaskan :

 

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

 

Artinya :     Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk nabi, wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya (QS. Al-Ahzab : 56).

 

Kaum Muslimin Sidang Jamaah Jumat Rahimakumullah ……!

 

Dengan ayat ini, jelas bahwa bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW suatu hal yang penting dalam Islam, terbukti dengan adanya kewajiban mengucapkan shalawat di dalam shalat karena termasuk diantara rukun, bahkan ketika ada yang menyebut nama Nabi Muhammad SAW disisi kita, mestinya kita lanjutkan dengan kalimat Shallallahu’alaihi Wasallam.

 

Baca juga :  Siswa Tsabiwa Lakukan Perjalanan Spritual Ziarah Makam Pendiri NWDI,NBDI dan NW

Dalam hadits riwayat Ahmad Nabi SAW bersabda :

 

الْبَخِيلُ مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ

 

Artinya :     Orang yang bakhil adalah orang yang apabila disebut namaku disisinya, dia tidak shalawat kepadaku (HR. Ahmad).

 

Dalam hadis lain, yang diriwayatkan oleh Imam An-Nasa’i, Nabi SAW juga bersabda :

 

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطَيَاتٍ وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ

Artinya : Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali, dihapuskan dosanya sepuluh dosa, diangkatkan derajatnya sepuluh derajat (HR. An-Nasa’i)

Kaum Muslimin Sidang Jamaah Jumat Rahimakumullah ……!

 

  1. Berjuang menegakkan, mengembangkan dan membela ajarannya, serta menjaga kemurniannya dari aliran-aliran sesat, bid’ah dan khurafat.

 

Akhir-akhir ini kita disibukkan dengan munculnya beberapa faham-faham keagamaan, antara lain :

  1. Ahmadiyah
  2. Salamullah
  3. Al-Qiadah
  4. Al-Haq
  5. AKI (Amanat Keagungan Ilahi), dll

Dalam Rakernas MUI tanggal 6 November 2007 di Jakarta telah ditetapkan 10 kriteria sebuah faham/aliran keagamaan dinyatakan sesat, yaitu :

 

  1. Mengingkari salah satu rukun iman/rukun Islam
  2. Mengikuti aqidah yang tidak sesuai dengan dalil syar’i
  3. Meyakini turunnya wahyu sesudah Al-Qur’an.
  4. Mengingkari kebenaran Al-Qur’an
  5. Menafsirkan Al-Qur’an tidak berdasarkan qaidah tafsir
  6. Mengingkari hadits sebagai sumber ajaran Islam
  7. Menghina/melecehkan/merendahkan Nabi/Rasul
  8. Mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul terakhir
  9. Mengubah, menambah, mengurangi pokok-pokok ibadah
  10. Mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar’i

 

 

 

Kaum Muslimin Sidang Jamaah Jumat Rahimakumullah ……!

 

  1. Mengamalkan dan mematuhi ajaran agama Islam yang diajarkannya dengan mempedomani Al-Qur’an dan Sunnah dalam kehidupan.

 

Dalam Surah Ali Imran ayat 31 Allah SWT berfirman :

 

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Artinya : Katakanlah (Muhammad) jika kamu benar-benar mencintai Allah SWT, ikutilah aku, niscaya Allah SWT mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

 

Dalam Surah An-Nisa ayat 80 Allah SWT juga berfirman :

 

مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ ۖ وَمَنْ تَوَلَّىٰ فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا

Artinya :     Barangsiapa yang mentaati Rasul, sesungguhnya ia telah mentaati Allah SWT, dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.

 

Seterusnya dalam Surah Al-Hasyr ayat 7 Allah SWT berfirman :

 

وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Artinya :    Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah, dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah, dan bertakwalah kepada Allah SWT sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.

 

Baca juga :  𝗟𝗮𝗽𝗮𝗻𝗴 𝗗𝗮𝗱𝗮 𝗦𝗮𝗮𝘁 𝗧𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗗𝗶𝘀𝘂𝗸𝗮𝗶

Kaum Muslimin Sidang Jamaah Jumat Rahimakumullah ……!

 

Semoga khutbah yang sangat singkat ini ada manfa’atnya bagi kita semua dengan kesimpulan bahwa Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW merupakan realisasi mencintai Rasulallah, yang dapat dilakukan dengan cara :

  1. Memperbanyak shalawat kepada Beliau;
  2. Berjuang menegakkan, mengembangkan dan membela ajarannya;
  3. Mengamalkan dan mematuhi ajaran agama Islam dan menghentikan semua larangannya.

 

 

بَارَكَ اللهُ لِى وَلـَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِـمَا فيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرالْحَكِيْمِ وَتَقَبَلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلاَ وَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْم.

 

 

 

Khutbah kedua (jum’at)

 

الخطبه الثا نيه

 

اَلْحَمْدُ للهِ حَمْداً كَـثِيْراً كَمَا اَمَرَ, اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ     إرْغَامًا ِلمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ اْلخَلاَئِقِ وَاْلبَشَرَ صَلىَّ اللهُ عَلىَ سَيِّدِ نَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَاَصْحَا بِهِ اَجْمَعِيْنَ وَسَـلَّمَ تَسْلِيْمًاً كَثِراً,

يَااَيُّهَا النَّاسُ, اِتَّقُوا اللهَ وَافـْعَلُواالْخَيْرَ وَاجْتَنِبُواعَنِ السَّيِّآتِ, إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتِهُ يُصلُّونَ عَلَى النَّبِى يَآاَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا, فـَاَجِـيْبُوا اللهَ عِباَدَاللهِ اِلىَ مَا دَعَا كُمْ وَصَلُّوا وَسَلِّمُوا عَلىَ مَنْ بِهِ اللهُ هَدَا كُمْ, اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ وَعَلىَ التَّابِعِيْنَ وَتَا بِعِ التَّابِعِيْنَ وَارَضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَ حْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ, الَلَّهُمَّ اغْفِرْ ِللْمُؤ مِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ.اِنَكَ سَمِيْعٌ قَرِبٌ مُجِيْبٌ الدَّعْوَاتِ.اَللَّهُمَّ انْصُرْ اُمَّة ً سَيَّدِ نَا مُحَمَدٍ

اَللَّهُمَّ ارْ حَمْ اُمَّة ً سَيَّدِ نَا مُحَمَدٍ اَللَّهُمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّ يْنِ وَاخْذُلْ مَن

خَذَلَ الْمُسْلِـمِيْنَ. وَاجْعَـلْ بَـلْدَ تَنَا اِنْدُ نِسِيَا هَذِهِ بَـلْدَةً آمِنَة ً مُطْمَئِـنَّة ً وَسَا ئِـرَ بُلْـدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَا مَّة ً. اَللَّهُمَّ ادْفـَعْ عَنَّا الْـغَلا َءَ وَالْبَلا َءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْـكَرَ وَ الْبَغْىَ وَالسُّيُوْفَ وَ الْمُخْتَلِـفَة َ وَالشَّدَا ئِدَ وَالْمِحَنَ وَالْفِتَنَ مَاظَـهَرَ مِنَهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلـَدِ نَا هَذَا خَا صَّة ً وَ مِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّة ً اِنَّكَ عَلىَ كُلِ شَيْئ ٍ قَـَدِ يْـرٌ.

رَبَنَا اغْفِرْ لـَنَا وَلِاِخْوَانِنَا لَّذِيْنَ سَبَقُوْ نَا ِبالاِيْمَان وَلاَتَجْعَلْ فِى قـُلـُوْبِنَا غِلاًّ ِللَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَنَا اِنَّكَ رَئُوْفٌ رَّحِيْمٌ.

عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بـِالْعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِى اْلقـُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشَاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لـَعَلـَكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلـُوْهُ مِنْ فـَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَيَهْدِكُمْ وَلَذِ كْرُاللهِ اَكْبَرُ. اَقِمِ الصَّلاَةَ

 

 

 

One thought on “KHUTBAH PERINGATAN MAULID NABI BESAR MUHAMMAD SAW SEBAGAI REALISASI MENCINTAI RASULULLAH

Tulis Komentar anda di sini

Next Post

SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE-69 KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 2015

Rab Des 31 , 2014
SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE-69 KEMENTERIAN AGAMA TANGGAL 3 JANUARI 2015 Assalamu’alaikum wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita semua, Saudara-saudara keluarga besar Kementerian Agama yang berbahagia, Hadirin peserta upacara yang saya hormati, Dalam kesempatan yang baik ini, marilah kita memanjatkan puji dan syukur kepada Allah […]

Artikel Terkait yang mungkin anda suka:

Mts Birrul Walidain NW Rensing