ππ€π£π₯ππ¨ π½ππ§π§πͺπ‘ πππ‘πππππ£ πππ‘ππ§ ππ₯ππππ§π πππ§ππ£πππ©π πππ§π ππͺπ§πͺ

Apel tahunan ini merupakan salah satu program khusus yang dirancang oleh pengurus yayasan untuk mengenang, menghormati, dan mengapresiasi peran penting para guru dalam mencerdaskan generasi bangsa.
Dalam kegiatan apel ini, Sekretaris Umum Yayasan yang juga kepala MTs Birrul Walidain, Nuruddin, M.Pd., bertindak sebagai pembina upacara, sementara Zulham Iswadi, S.Pd., memimpin jalannya upacara. Pelaksanaan teknis apel dipegang oleh guru-guru yayasan, sedangkan paduan suara hymne guru dipersembahkan oleh santriwati MTs Birrul Walidain. Menambah semarak acara, tim drumband Gita Bahana Mabiwa turut mengiringi lagu-lagu kebangsaan dengan penuh semangat.

Nuruddin juga mengungkapkan bahwa guru adalah pribadi yang luar biasa. Meskipun bukan menjadi orang tua kandung dari peserta didiknya, namun kesabaran dan keikhlasan para guru dalam mendidik siswa patut diakui. Seringkali, para guru menghadapi tantangan dari perilaku siswa yang beragam, mulai dari yang tidak memperhatikan pelajaran, bermain-main, hingga tidur di kelas. Namun, para guru tetap teguh mengajar dengan sabar dan penuh kasih sayang.
“Kesabaran dan keikhlasan guru adalah cerminan dari ilmu yang mereka miliki seandainya mereka tidak berilmu mungkin tidak akan sabar menghadapi perilaku muridnya yang beragam. Itulah sebabnya karena mulianya orang yang berilmu menyebabkan perannya diabadikan dalam Al-qur’an dimana bersama orang yang beriman, Allah SWT mengangkat derajatnya, dalam surat Al-Mujadalah ayat 11 allah berfirman ; Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang -orang yang beriman di antaramu dan orang yang diberi Ilmu beberapa derajat. Oleh karena itu kita diperintahkan untuk menghormati dan memuliakan mereka semua bukan hanya saat kita masih belajar padanya, tetapi sepanjang hayat kita,” tegas Nuruddin.

Selain itu, mantan presiden mahasiswa BEM Universitas Hamzanwadi ini mengingatkan kepada para santri bahwa keberhasilan dalam menuntut ilmu sangat bergantung pada adab terhadap guru. Ilmu tidak akan memberikan manfaat kepada mereka yang tidak menghormati gurunya. Namun demikian murid juga harus bersabar dalam menghadapi berbagai karakter guru, baik yang lembut maupun tegas. Belajar ilmu membutuhkan ketulusan dan ketekunan. Dengan kesabaran, ilmu yang diperoleh akan menjadi berkah, ditandai dengan semakin termotivasinya seseorang untuk melakukan kebaikan, konsistensi dalam menuntut dan mengamalkan ilmu, serta keteguhan hati dalam menghadapi ujian.
Tak hanya pesan untuk para santri, Nuruddin juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh guru dan tenaga kependidikan di Yayasan Pondok Pesantren Birrul Walidain. Beliau mengakui peran penting mereka yang penuh dedikasi, ikhlas, dan sabar dalam mendidik para santri yang memiliki karakter dan latar belakang yang beragam.
“Terima kasih atas dedikasi bapak ibu guru yang tetap semangat, ikhlas dan istiqomah menjalani tugas di pondok pesantren birrul walidain, semoga kita semua memperoleh keberkahan dan menjadi amal jariyah yang akan terus mengalir hingga akhirat”. Tutup Nuruddin
Selamat Hari Guru Nasional 2024