π™‹π™šπ™£π™œπ™–π™¬π™–π™¨ π™†π™šπ™’π™šπ™£π™–π™œ π™‡π™€π™©π™žπ™’ 𝙇𝙖𝙠π™ͺ𝙠𝙖𝙣 π™ˆπ™€π™£π™žπ™©π™€π™§π™žπ™£π™œ 𝙙𝙖𝙣 𝙀𝙫𝙖𝙑π™ͺπ™–π™¨π™ž π™„π™†π™ˆ π™™π™ž π™π™¨π™–π™—π™žπ™¬π™–

0
Tsabiwanews—Pengawas Kementerian Agama Kabupaten Lombok Timur, Muh. Nurhasanah, M.Pd, melakukan monitoring dan evaluasi (monev) Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di MTs Birrul Walidain NWDI Rensing (Tsabiwa) pada hari Selasa, 19 November 2024. Kegiatan ini merupakan langkah strategis yang dilaksanakan untuk memastikan pelaksanaan kurikulum di madrasah berjalan sesuai dengan amanat Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 450 Tahun 2024. Selain itu, monitoring ini bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai kendala yang dihadapi oleh madrasah agar dapat segera dicari solusi yang efektif dan tepat sasaran.
Dalam kegiatan tersebut, Muh. Muh Nurhasanah menegaskan pentingnya monitoring sebagai bagian dari tanggung jawab Kementerian Agama dalam mengawasi pelaksanaan kebijakan pendidikan. Menurutnya, monev ini tidak hanya untuk memastikan bahwa madrasah melaksanakan kurikulum sesuai dengan ketentuan, tetapi juga untuk memberikan pembinaan dan penguatan kepada para guru serta tenaga kependidikan. “Monitoring ini adalah wujud dari implementasi KMA 450 Tahun 2024. Kami ingin memastikan semua madrasah, termasuk MTs Birrul Walidain, telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan baik. Jika ada kendala, kami hadir untuk memberikan pembinaan dan pendampingan agar dapat diatasi secepatnya,” ungkapnya.
Selama kunjungan, Muh. Nurhasanah melakukan observasi langsung terhadap pelaksanaan IKM di kelas, termasuk mengevaluasi berbagai aspek administrasi seperti dokumen Kurikulum Operasional Madrasah (KOM), perangkat ajar guru, sistem penilaian atau asesmen, serta pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan lil ‘Alamin (P5RA). Ia juga mengadakan wawancara dengan para guru dan siswa untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif terkait keberhasilan dan tantangan yang dihadapi.
Di sisi lain, Kepala MTs Birrul Walidain, Nuruddin, M.Pd, menyambut baik kehadiran pengawas Kementerian Agama dalam kegiatan monev ini. Ia mengungkapkan bahwa monitoring tersebut memberikan banyak manfaat, terutama dalam memberikan wawasan dan masukan yang konstruktif untuk penyempurnaan implementasi Kurikulum Merdeka di madrasah yang dipimpinnya. “Kehadiran tim monitoring Kementerian Agama menjadi angin segar bagi kami. Ini adalah bagian dari pembinaan yang sangat kami perlukan untuk memastikan bahwa madrasah kami melaksanakan Kurikulum Merdeka sesuai aturan. Jika ditemukan kekurangan, kami akan menjadikannya sebagai bahan evaluasi untuk melakukan perbaikan, baik dari segi kebijakan maupun administrasi kurikulum,” ujarnya.
Nuruddin juga menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di MTs Birrul Walidain. Ia berharap masukan yang diberikan oleh tim monitoring dapat membantu madrasahnya mencapai standar pelaksanaan Kurikulum Merdeka yang lebih baik di masa depan. “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan, baik melalui penyempurnaan kurikulum, peningkatan kompetensi guru, maupun optimalisasi fasilitas pendukung. Semua ini demi memberikan pendidikan yang berkualitas bagi siswa-siswi kami,” tambahnya.
Kegiatan monev ini diharapkan menjadi langkah awal yang efektif dalam memastikan pelaksanaan IKM di MTs Birrul Walidain berjalan sesuai dengan tujuan dan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka. Dengan adanya kolaborasi antara madrasah dan Kementerian Agama, diharapkan berbagai tantangan yang dihadapi dalam implementasi kurikulum dapat teratasi sehingga kualitas pendidikan di madrasah semakin meningkat.
Kegiatan monitoring ini bukan hanya menjadi sarana evaluasi, tetapi juga wadah untuk membangun sinergi yang kuat antara pengawas, pendidik, dan seluruh pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan. Semangat kolaborasi ini menjadi modal penting dalam mewujudkan pendidikan yang unggul dan berdaya saing di era globalisasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *