๐๐๐ง๐๐ฃ๐๐๐ฉ๐ ๐๐๐ง๐ ๐๐๐๐ก๐๐ฌ๐๐ฃ, ๐๐ค๐ฃ๐ฅ๐๐จ ๐ฝ๐๐ง๐ง๐ช๐ก ๐๐๐ก๐๐๐๐๐ฃ ๐๐๐ก๐๐ง ๐๐ฅ๐๐๐๐ง๐

Peringatan Hari Pahlawan ini merupakan peringatan penting yang dilakukan setiap tahun di pondok pesantren birrul walidain, bukan hanya untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berkorban jiwa dan raga demi kemerdekaan, tetapi juga sebagai inspirasi bagi generasi muda agar terus menjaga dan mengisi kemerdekaan. Upacara ini menjadi pengingat akan pentingnya semangat nasionalisme, cinta tanah air, serta persatuan dan kesatuan bangsa agar Indonesia tetap utuh dan tidak mudah terpecah belah. Hari Pahlawan menjadi sebuah momentum bagi seluruh elemen bangsa untuk merenungi nilai-nilai perjuangan dan menumbuhkan semangat untuk berkontribusi secara positif dalam memajukan Indonesia.
Dalam amanatnya, Ustadz H. Zainuddin, S.Ag, menyampaikan makna mendalam dari perjuangan para pahlawan. Ia mengungkapkan bahwa para pahlawan bangsa telah berjuang dengan seluruh tenaga, pemikiran, bahkan nyawa mereka untuk kemerdekaan bangsa ini. Perjuangan tersebut, menurutnya, tidak hanya berdasarkan kekuatan fisik atau kecerdasan intelektual, tetapi juga dengan menyandarkan segalanya kepada Allah SWT. โTidak ada kemenangan tanpa peran Allah SWT,โ ungkapnya, seraya mengenang bagaimana para pejuang dahulu, hanya dengan bermodalkan bambu runcing, mampu mengalahkan musuh yang dilengkapi senjata api dan bom.
Kemenangan tersebut merupakan bukti nyata peran Allah SWT dalam perjuangan mereka, ujar Ustadz Zainuddin.
Itulah sebabnya para pendiri bangsa mencantumkan dalam pembukaan Undang-undang Dasar Republik Indonesia, “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.” Maka dengan keyakinan sepenuhnya bahwa kemenangan hanya dapat diraih dengan pertolongan Allah SWT.

Lebih lanjut, pembina upacara juga menyebutkan inspirasi dari tokoh pahlawan asal Nusa Tenggara Barat, yaitu TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, yang telah dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden RI Joko Widodo pada 6 November 2017. Meskipun beliau tidak terjun langsung dalam peperangan, kontribusinya terhadap perjuangan kemerdekaan sangatlah besar, terutama melalui bidang pendidikan dan dakwah. TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid mendirikan dua madrasah NWDI dan NBDI serta organisasi NW sebagai pusat gerakan kemerdekaan. Melalui lembaga pendidikan yang beliau dirikan, yaitu Gerakan Al-Mujahidin, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid bersama rekan-rekannya berjuang mempertahankan keutuhan bangsa Indonesia. Bahkan pada 7 Juli 1946, saudara kandungnya, TGH Muhammad Faisal, memimpin serangan terhadap tank-tank tentara NICA di Selong meskipun akhirnya gugur bersama santri NWDI dalam pertempuran tersebut.
Perjuangan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid menunjukkan bahwa peran pahlawan dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan tidak hanya terbatas pada medan tempur, tetapi juga membangun kekuatan spiritual dan berjuang melalui pendidikan, sosial, dakwah dan politik. Melalui pendidikan misalnya TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid telah mendidik dan membimbing banyak murid melalui lembaga pendidikan formal maupun majlis taklim yang didirikannya. Bahkan hingga saat ini, warisan perjuangan beliau masih dirasakan melalui madrasah/sekolah yang menjadi tempat belajar bagi generasi muda bangsa.
Sebagai penutup, Ustadz H. Zainuddin berpesan agar semangat juang dan patriotisme yang diwariskan oleh para pahlawan bangsa tetap dijaga dan ditingkatkan oleh seluruh komponen bangsa, termasuk para santri sebagai generasi penerus. Para pelajar diimbau untuk lebih giat dan bersemangat dalam menuntut ilmu, sementara para guru diharapkan tetap ikhlas dan bersemangat dalam mengajar. Selain itu, semua pihak diajak untuk selalu menyandarkan setiap usaha dan ikhtiar kepada Allah SWT agar setiap perjuangan mendapatkan kesuksesan dan keberkahan.