๐™ˆ๐™š๐™ข๐™—๐™š๐™ง๐™ž ๐˜ผ๐™ฅ๐™ง๐™š๐™จ๐™ž๐™–๐™จ๐™ž ๐™‹๐™–๐™™๐™– ๐˜ผ๐™ฃ๐™–๐™ 

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita cenderung memberikan apresiasi (penghargaan) terutama saat anak-anak meraih prestasi akademik misalnya anak mendapatkan juara kelas, juara lomba atau meraih cumlaude dan terkadang melupakan prestasi di bidang lain. Meskipun pencapaian akademis memiliki nilai yang penting, tetapi mengabaikan bidang lain dapat memiliki dampak yang merugikan terhadap perkembangan holistik anak.
Siapa yang tak bangga anak-anaknya memiliki prestasi akademik dan ini sangatlah penting, namun keberhasilan anak-anak kita tidak boleh diukur hanya dari sudut pandang tersebut. Memberi apresiasi harus mencakup berbagai aspek, seperti anak punya akhlak baik, kreativitas bagus, punya kecerdasan emosional, penuh tanggung jawab, mampu keluar dari kesulitan, menunjukkan sikap empati dan mampu bekerjasama dengan orang lain.
Dalam mengapresiasi anak-anak, kita juga harus menghindari perbandingan yang tidak sehat antara anak yang satu dengan anak yang lain. Karena setiap anak memiliki keunikan dan potensi masing-masing. “Kamu memang anak mama yang hebat belum bisa dikalahkan anak-anak lain hingga saat ini, kamu seharusnya Juara 1 bukan juara 3 ? Dibanding anak yang juara 1 itu kamu lebih pintar berbicara sesungguhnya. Coba seperti anak si A atau si B yang meraih juara masak kamu tak bisa?, coba itu lihat temanmu ia pintar baca, pintar berhitung, rajin ngaji, sementara kamu kok gak bisa-bisa?”
Membanding-bandingkan mereka dapat merusak harga diri, bisa meremehkan orang lain, memunculkan persaingan yang tidak sehat dan membuat anak bisa lebih rentan terhadap perasaan gagal di masa depan. Sebaliknya, fokus pada kekuatan dan kemampuan individu mereka akan memotivasi mereka untuk terus berkembang.
Apresiasi merupakan bentuk ungkapan seseorang kepada orang lain karena suatu hal baik yang telah dilakukan oleh orang tersebut. Sebagaimana halnya orang dewasa, anak-anak juga butuh diapresiasi sehingga mereka termotivasi untuk terus melakukan hal baik. Untuk mengapresiasi anak merupakan hal yang sangat mudah bagi orang tua tidak hanya berupa memberi hadiah materi semata melainkan bisa berupa hal-hal sederhana seperti pujian, pelukan, ucapan terima kasih, ciuman di kening, toss, mengacungkan jempol, memberikan perhatian penuh, memandang penuh cinta, mengusap kepala, menepuk punggung, memberi senyuman tulus atau kata-kata baik lainnya.
Setiap manusia sesungguhnya sangat membutuhkan yang namanya apresiasi. Psikolog William James seperti dikutip dari Littlethingsmatter menyebutkan, manusia memiliki sifat dasar ingin dihargai atas usahanya. Demikian juga anak-anak, apresiasi anak akan memberikan pengaruh terhadap mood, semangat dan kepedulian dalam diri anak.
Anak-anak yang diapresiasi akan tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang lebih peduli dengan karya atau usaha orang lain. Kegembiraan yang muncul atas apresiasi yang diperoleh akan memberi dorongan motivasi untuk melakukan hal-hal baru yang lebih kreatif. Anak akan lebih senang mencoba.
Memberi apresiasi yang tulus dan tepat dapat diberikan oleh orang tua, guru, keluarga atau teman terhadap seorang anak memiliki peranan yang sangatlah penting bagi tumbuh kembang si anak. Diantara manfaat memberikan apresiasi terhadap anak adalah anak menjadi lebih semangat dalam meningkatkan motivasi belajar, keterampilan, kreativitasnya, anak akan menjadi senang dan terhindar dari rasa stress, rasa percaya diri anak tinggi sehingga anak menjadi lebih mandiri dan apresiasi juga bisa mempererat ikatan emosional dan kedekatan antara orang tua dan anak.
Penting untuk kita sadari bahwa setiap anak memiliki bakat dan minat yang berbeda-beda. Beberapa anak mungkin menunjukkan prestasi di sekolah atau tempat kuliah namun kurang berprestasi dalam ilmu agama, seni, olahraga, ekonomi kreatif, atau bahkan dalam kemampuan sosial ataupun bisa sebaliknya.
Ketika kita memberikan apresiasi terhadap prestasi di bidang-bidang selain akademis, kita memberikan pesan bahwa setiap usaha yang positif perlu dihargai, tanpa memandang bentuk atau jenis prestasi tersebut.
Saat kita mengabaikan apresiasi terhadap pencapaian di bidang-bidang diluar akademik tersebut dapat membuat anak merasa tidak diakui, tidak dihargai, bertambah stres, mengurangi motivasi atau bahkan akan menyebabkan kegagalan ditengah jalan. Perlu ada keseimbangan dalam memberikan apresiasi terhadap pencapaian anak kita di berbagai bidang.
Apresiasi yang konsisten dan seimbang membantu menciptakan fondasi untuk keberhasilan anak-anak kita di masa depan. Mereka belajar untuk menghargai proses pembelajaran, bukan hanya hasil akhir. Selain itu, apresiasi yang diberikan dengan tulus membantu membentuk citra diri yang positif, meningkatkan motivasi, dan mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar.

Tulis Komentar anda di sini

Next Post

Manfaat Majelis: Meningkatkan Spiritualitas, Pengetahuan Agama, dan Hubungan Sosial (Hindari Ujaran Kebencian)

Sel Jan 16 , 2024
Sebuah majelis, dalam berbagai bentuk dan konteksnya, sejatinya adalah sebuah wahana berkumpul nya banyak orang yang dirancang untuk membawa keuntungan, manfaat, kedamaian, dan peningkatan kebaikan bagi para peserta atau pendengarnya. Majelis ilmu, majelis zikir, majelis mudzakarah, dan majelis shalawat ataupun majelis silaturrahim, ngotok-ngotok (bincang-bincang) adalah bentuk-bentuk pertemuan yang seharusnya memperkaya […]

Artikel Terkait yang mungkin anda suka:

Mts Birrul Walidain NW Rensing