Menghadapi Ujian Nasional bagi kelas IX SMP/MTs dan kelas XII SMA/MA/SMK tahun 2014 yang sebentar lagi akan dilaksanakan perlu dilakukan berbagai macam persiapan. Selama ini UN dianggap sesuatu momok yang menakutkan bagi siswa yang akan mengakhiri studinya di jenjang Sekolah Menengah, sejak diberlakukannya Ujian Nasional sebagai penentu kelulusan siswa maka siswa jauh hari sudah merasa khawatir dan takut, Ujian nasional dijadikan sebagai peruntungan nasib tidak sedikit yang jadi juara disekolahnya harus gigit jari karena dia tidak lulus ujian dan dikalahkan oleh temen sekelasnya yang memang sehari harinya lebih rendah IQ nya. Tiga tahun terahir ini kebijakan 40 % nilai kelulusan diambil dari nilai raport dan ujian sekolah dan 60 % diambil dari nilai ujian nasional sedikit membantu siswa untuk bisa berusaha lebih giat belajar.
Madrasah Tsanawiyah Birrul Walidain NW Rensing Kec. Sakra Barat sebagai salah satu penyelenggara Ujian Nasional telah berupaya mengadakan berbagai persiapan mulai pemadatan materi empat mata pelajaran pagi hari, pengayaan les sore hari, membentuk kelompok belajar, uji coba UN serta yang tidak kalah penting adalah membantu siswa dengan do’a. Do’a sebagai salah satu medium vertikal untuk mensyafaat peserta didik yang akan menempuh Ujian Nasional tahun 2013-2014, dalam upaya membantu siswa kelas IX lewat doa pada hari Senin 3 Februari 2014 Kepala MTs Birrul Walidain NW Rensing Nuruddin,M.Pd telah mencanangkan Gerakan Membaca 10.000 Surat`Alfatihah sampai bulan Mei 2014 pembacaan surat alfatihah ini melibatkan semua siswa dan guru untuk membaca alfatihah satu kali setelah sholat lima waktu dalam sehari semalam dibaca secara kontinyu hingga pengumuman hasil Ujian Nasional.
Diacara pencanangan gerakan 10.000 membaca alfatihah Kepala Madrasah Nuruddin,M.Pd mengatakan bahwa pembacaan ummul kitab Alfatihah minimal lima kali sehari diniatkan husus kepada siswa kelas IX MTs Birrul Walidain NW Rensing yang akan menempuh ujian tahun 2013-2014 mendatang diyakini bisa memberikan kemudahan dan kekuatan siswa menghadapi ujian tak hanya itu gerakan ini sebagai manifestasi solidaritas siswa-siswi kelas VII, VIII dan dewan guru untuk saling memberi syafaat kepada yang membutuhkannya.
Gerakan membaca surat alfatihah ini menjadi salah satu pilar kekuatan membantu siswa selain ikhtiar atau belajar dengan rajin dan tekun. Pada hakikatnya semua siswa kelas IX yang akan ujian ini tentu mengharapkan apa yang menjadi cita-citanya dapat terlaksana semunya dengan baik, setiap orang punya jalan berusaha dan berdoa terhadap yang diinginkannya meskipun terkadang bisa tercapai dengan lulus tapi ada juga yang gagal.
Kekuatan manusia terbatas tidak semua yang diinginkan bisa terwujud, manusia hanyalah mahluk yang lemah karena sesungguhnya dibalik kekuatan dan kemampuan manusia sudah pasti tuhan sang pencipta Allah SWT dibelakangnya. Karena Dialah yang memilki kuasa atas isi alam jagad raya beserta isinya. Allah sangat tahu mahluknya yang bernama manusia sering melupakanNya apalagi dikala mereka sedang mendapat nikmat. Ketika kita punya hajat atau kemauan disitulah kita mendekatkan diri, meminta, dan berdoa. Allah swt merasa senang apabila hambanya rajin meminta berbeda dengan kita manusia, kebanyakan kita takut diminta terlalu sering oleh seseorang karena takut harta bendanya habis atau berkurang.
Berbeda dengan manusia, Allah swt yang maha kuasa dan maha kaya kalau diminta maka Dia akan merasa senang bahkan akan menjadi marah kalau manusia tidka meminta-Nya karena dianggap kurang percaya kepada Allah atau allah menganggapnya sombong. Padahal manusia bersifat lemah dan miskin. Rasulullah SAW bersabda yang artinya : “ Orang yang tidak pernah meminta kepada Tuhan maka marahlah tuhan kepadanya”.
Berdo’a sangatlah dianjurkan sebelum atau sesudah kita mengerjakan sesuatu pekerjaan karena disamping doa adalah ibadah doa juga otaknya segala macam ibadah. Bayangkan kalau manusia tidak punya otak maka pasti manusia akan ngawur dan tak sadar. Rasulullah SAW bersabda yang artinya : “ Sesungguhnya do’a itulah ibadah, berdoalah kamu kepada-Ku, akan Aku kabulkan do’amu itu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri sehingga tidak melakukan ibadat (atau do’a) akan tercebur ke dalam neraka jahannam.”
Berdoa tidak hanya dikala sulit namun dikala lapang/senang disitulah waktu yang paling banyak dianjurkan untuk menengadahkan tangan memohon apa yang dikehendaki.
Salman al farisy meriwayatkan bahwa rasulullah SAW telah bersabda yang artinya : “ Tidak ada yang bisa mengubah qadha’ (takdir) selain do’a dan tidak ada yang bisa menambah umur selain kebajikan”
Alangkah hebatnya pengaruh do’a sampai bisa merubah takdir.
Maka sebagai mahluk yang beriman menghadapi Ujian Nasional mendatang alangkah bagusnya jauh hari sudah banyak berdo’a kepada Allah. Dan itulah salah satu maksud Almagfurulahu Syeikh Zainuddin Abdul Majid mentradisikan penerimaan/pengijazahan do’a sebelum pelaksanan Ujian agar manusia selalu berdoa dan ingat kepada pemilik kekuasaan yang sesungguhnya.
Berdo’a memiliki banyak jalur, kita berdoa secara langsung atau ada yang berdo’a melalui tawassul yaitu melalui ibu bapak kita, guru-guru,teman atau didoakan oleh orang sholeh. Berdo’a tidak melalui satu pintu saja namun banyak jalan kita berdo’a ataupun didoakan untuk lulus. Waktu berdoa yang makbul antara lain setelah shalat lima waktu, malam jum’at, antara dua khutbah jum’at, atau sepertiga malam keika orang lain tertidur,bedoa dikala masuk ruang ujian, sebelum mulai ujian, tatkala sedang dibagikan soal, dikala selesai mengerjakan soal, dan setiap waktu selama sebelum ada kepastian pengumuman kelulusan.
Ujian semakin dekat perbanyaklah doa kepada Allah berdo’a dengan khusuk, penuh keyakinan dan dekatkanlah dirimu kepada-Nya agar apa yang anda inginkan atau and minta dapat terwujud. Yakinlah bahwa Allah SWT pasti mendengar dan mengambulkan do’amu, kalau anda ragu dalam berdoa maka sudah pasti Allah tidak akan mengabulkan doamu. (admin)